BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keindahan alam merupakan daya tarik yang tidak ada habis-habisnya untuk dinikmati oleh manusia, manusia berinteraksi dan berhubungan dengan alam. Alam merupakan tempat manusia menjalani berbagai aktifitas dalam kehidupan. Manusia banyak belajar dari alam, karena alam memberikan pelajaran penghidupan pada manusia, seiring dengan perjalanan waktu, pengetahuan manusia dalam mempelajari alampun berkembang luas dalam perkembangan kehidupan selanjutnya. Dengan demikian manusia pun dapat mengambil manfaat segala sesuatunya dari alam. Manusia dapat menguasai alam, misalnya dapat mengusahakan suatu daerah atau lahan yang kering dan tandus menjadi subur, di karenakan perkembangan pengetahuan manusia yang sudah mampu mengelola alam tempat tinggalnya.
Alam memiliki keunikan tersendiri yang tentu saja manusia menyadarinya. Sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam penggalan terjemahan surah Albaqarah ayat 164 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia...”
Keunikan alam ini dapat di kelola di jadikan sebagai suatu objek pariwisata pada tiap-tiap daerah, menjadi sumber devisa baik untuk pendapatan nasional maupun pendapatan daerah itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Darizal Basir (2006) yakni :
1Kawasan wisata Pesisir Selatan merupakan kawasan pengembangan pertama dari lima kawasan pengembangan untuk menciptakan kamapanan ekonomi masyarakat Pesisir Selatan. Konsep dasarnya pengembangan pariwisata agrotourisme dan wisata pedesaan yang bernuansa nilai-nilai Islami dan budaya Minangkabau.
Karena menarik dan luasnya kawasan objek wisata yang terdapat di Pesisir Selatan, maka untuk pengembangannya diperlukan dana yang sangat besar, padahal dana APBD kabupaten yang terbatas seperti diungkapkan oleh Darizal Basir (2006). “APBD Kabupaten sangat terbatas untuk membiayai pengembangan kawasan tersebut mengingat besar dan luasnya kawasan”.
Oleh karena itu Pemkab Pessel mengundang investor seluas-luasnya untuk pengembangan kawasan wisata Pesisir Selatan, yang mana kawasan ini memiliki keindahan dan aksesibilitas yang cukup baik, karena terletak didaerah perbatasan dengan kota Padang, sehingga mudah dijangkau wisatawan dari pelabuhan udara Internasional Minangkabau
Salah satu tempat wisata yang ada di pesisir selatan yang menarik untuk dikunjungi yaitu Pulau Cubadak. Pulau Cubadak ini dijuluki Pulau Syorga, disini sangat nyaman bagi yang beristirahat dengan tenang. Jika Mentawai adalah surga bagi para peselancar, maka Cubadak adalah surga para penyelam, karena dasar laut yang mengelilingi pulau ini ditumbuhi terumbu-terumbu karang yang indah dan dan ikan hias warna warni.
Diantara wisatawan Eropa, Orang Jerman termasuk yang cukup antusias berkunjung kepulau yang dijuluki Paradiso Village ini. Seperti yang diungkapkan Putra (2007) “Semua itu tak lepas dari promosi gencar dari sejumlah media di Jerman tujuh tahun yang lalu. Saat itu, satu tim TV Bavarian datang ke Cubadak untuk menggarap sebuah film dokumenter”.
Promosi di atas menjelaskan bahwa dengan mempromosikan suatu objek wisata baik itu melalui media elektronik maupun media cetak akan meningkatkan jumlah pengunjung untuk mengunjungi objek wisata. Sejumlah media cetak juga akan mampu meningkatkan pariwisata suatu daerah, karena pada umumnya wisatawan menanyakan bagaimana perjalan ke objek wisata, sebab selama ini wisatawan hanya mengenal objek wisata yang sudah dikenal pada umumnya. Hail ini telah dilakukan baik melalui media cetak dan elektronik, seperti membuat artikel tentang objek wisata, brosur-brosur dan sebagainya.
Cubadak merupakan salah satu dari puluhan pulau kecil di lepas pantai Sumatera Barat, masih banyak pulau kecil yang berpotensi besar dikawasan ini, seperti pulau Sipagang, Pasumpahan, pulau Ppenyu, pulau Garabak Ketek dan lain-lain. Pulau penyu merupakan salah satu pulau kecil sebagai konservasi penyu. Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Sumbar memperluas perlindungan dan pengembangbiakan binatang laut yang mulai langka di dunia, dan baru ditetapkan dua pulau yaitu pulau garabak ketek dan pulau penyu. Penetapan pulau kecil didaerah sebagai kawasan konservasi berdasarkan penetapan pemerintah pusat dan dibiayai dana APBN (Yosmeri 2007). Atas penetapan itu, di Pesisir Selatan dilakukan konservasi pada dua pulau tersebut. Pulau yang menjadi konservasi tersebut dibuka menjadi objek wisata penyu bertelur untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain objek wisata bahari, objek wisata wisata alam juga tak kalah menariknya, dan begitu juga dengan wisata budaya nya
Salah satu objek wisata alam adalah Kawasan Mandeh yang merupakan satu dari lima buah teluk yang ada di Pesisir Selatan. Bisa dipastikan, bahwa ketenangan dan kedamaian yang selalu diburu para wisatawan, akan anda dapatkan disana, lebih dari itu, pulau-pulau kecilnya yang eksotis dengan perairan pantainya yang tenang dan bening, bahkan bisa membuat kita betah untuk berlama-lama disana.
Namun jangan berpuas hati dulu. Kawasan Teluk Mandeh, atau yang disebut Kawasan Mandeh, hanyalah sebahagian dari keseluruhan potensi pariwisata yang ada di Pesisir Selatan, masih banyak kawasan wisata lainnya, seperti Jembatan Akar di kecamatan Bayang, air terjun Timbulun di kecamatan IV Jurai, pantai Carocok di Painan, air terjun Bayangsani di kecamatan Bayang, Panorama Langkisau di Painan, pantai Carocok juga di Painan, pasir putih Kambang di kecamatan Lengayang
Tak jauh dari kecamatan Lengayang, kita bisa menikmati objek wisata budaya yaitunya Istana Mande Rubiah, terletak di kecamatan Lunang Silaut dengan jarak tempuh lebih kurang 157 Km dari ibu kota Painan, dan ± 3,5 jam dari Kota Padang. Objek Wisata Istana Mande Rubiah diperkirakan sudah ada sejak abad ke 14, pendirinya memiliki kaitan yang sangat erat dengan Kerajaan Pagaruyung yang terletak di Batusangkar. Konon dikisahkan ketika terjadi huru hara di Kerajaan Pagaruyung seorang Putri Bundo kanduang yang bernama Putri Salasiah Pinang Masak melarikan diri dan kemudian membangun istana di hilir Batang Lunang. Maka sesuai dengan kisah tersebut diyakini adanya keturunan Mande Rubiah di daerah ini. Latar belakang inilah yang kemudian menjadi daya tarik wisata budaya sehingga Rumah Gadang ini banyak dikunjungi para wisatawan. Dilokasi ini banyak terdapat peninggalan sejarah yang dianggap keramat oleh mayarakat setempat, diantaranya Tanduak Bianuang, Talua Garudo, dan berbagai jenis keris.
Disamping itu anda juga dapat melihat keunikan kuburan Cindua Mato dan Bundo Kanduang yang telah ada sejak dulunya. Apabila anda berada dilokasi ini, anda bisa berdialog langsung tentang sejarah Bundo Kanduang dengan seorang Mande yang mendiami rumah gadang tersebut yang dipercaya merupakan keturunan Bundo Kanduang.
Dari sekian banyaknya potensi yang di uraikan di atas, semua potensi terdapat di Pesisir Selatan, alangkah besarnya potensi yang ada di Pesisir Selatan yang semestinya di ketahui masyarakat. Penulis mencoba mempromosikan objek wisata Pesisir Selatan melalui karya seni berbentuk lukisan yang sesuai dengan disiplin ilmu penulis, dan sebagai penambah media promosi objek wisata, karena belum terlihat banyaknya media berbentuk lukisan dalam mempromosikan objek wisata Pesisir Selatan
Penulis juga berharap dengan adanya karya lukisan ini, dapat kiranya sebagai pemicu investor untuk ikut berperan mengembangkan objek wisata Pesisir Selatan. Dengan demikian secara tidak langsung akan bisa menambah devisa bagi pemerintahan daerah Pesisir Selatan.
Penulis sebagai asli putera Pesisir Selatan merasa terpanggil untuk ikut andil dalam mempromosikan potensi daerah, untuk itu penulis melukiskan beberapa objek wisata yang terdapat di Pesisir Selatan dengan judul “Objek Wisata Pesisir Selatan dalam Karya Lukis”.
B. Tujuan berkarya
Adapun tujuan penulis membuat karya ini adalah sebagai berikut:
1. Mengangkat objek-objek wisata alam yang ada di Pesisir Selatan sebagai sumber ide dalam karya lukis.
2. Meningkatkan pengetahuan dalam kreatifitas berkarya seni lukis
3. Menambah wawasan dalam proses penciptaan berkarya
4. Meningkatkan kepekaan berekspresi dalam bentuk seni
5. Dapat menampilkan karya seni lukis secara utuh, sehingga dapat dinikmati oleh orang lain.